Karyawan Punya Bisnis

Minggu, 04 Maret 2012

Dosa yang Lebih Hebat dari BERZINA!!


DOSA YANG LEBIH HEBAT DARI BERZINA

Pada suatu senja yang lenggang, terlihat seorang  wanita berjalan terhuyung-huyung. Pakaiannya yang serba hitam menandakan bahwa ia berada dalam duka cita yang mencekam. Kerudungnya menangkup rapat  hampir seluruh wajahnya. Tanpa rias muka atau perhiasan menempel di tubuhnya. Kulit yang bersih, badan yang ramping dan roman mukanya yang ayu, tidak dapat menghapus kesan kepedihan yang tengah meruyak hidupnya. Ia melangkah terseret-seret mendekati kediaman rumah Nabi Musa a.s. 
Diketuknya pintu pelan-pelan sambil mengucapkan salam. Maka terdengarlah ucapan dari dalam "Silakan masuk". Perempuan cantik itu lalu berjalan masuk  sambil kepalanya terus merunduk. Air matanya berderai tatkala ia berkata, "Wahai Nabi Allah. Tolonglah saya, Doakan saya agar Tuhan berkenan mengampuni dosa keji saya." 
"Apakah dosamu wahai wanita ayu?" tanya Nabi Musa as
 terkejut. 
"Saya takut mengatakannya. " jawab wanita cantik.
 
"Katakanlah jangan ragu-ragu!" desak Nabi Musa.
 
Maka perempuan itupun terpatah bercerita, "Saya
 ......telah berzina." Kepala Nabi Musa terangkat,  hatinya tersentak. 

Perempuan itu meneruskan, "Dari perzinaan itu saya  pun......lantas hamil. 
Setelah anak itu lahir, langsung saya....... cekik
  lehernya sampai...... tewas", ucap wanita itu seraya  menagis sejadi-jadinya.

Nabi musa berapi-api  matanya. Dengan muka berang ia menghardik,"  Perempuan bejat, enyah kamu dari sini! Agar siksa  Allah tidak jatuh ke dalam rumahku karena perbuatanmu. Pergi!"...teriak Nabi Musa sambil memalingkan mata karena jijik. 

Perempuan berwajah ayu dengan hati bagaikan kaca
 membentur batu, hancur luluh segera bangkit dan  melangkah surut. Dia terantuk-antuk ke luar dari dalam rumah Nabi Musa. Ratap tangisnya amat memilukan. Ia tak tahu harus kemana lagi hendak mengadu. Bahkan ia tak tahu mau di bawa kemana lagi  kaki-kakinya. Bila seorang Nabi saja sudah menolaknya, bagaimana pula manusia lain bakal  menerimanya? Terbayang olehnya betapa besar dosanya, betapa jahat perbuatannya.

Dia tidak tahu bahwa  sepeninggalnya, Malaikat Jibril turun mendatangi  Nabi Musa. Sang Ruhul Amin Jibril lalu bertanya,  "Mengapa engkau menolak seorang wanita yang hendak  bertobat dari dosanya?   Tidakkah engkau tahu dosa yang lebih besar  daripadanya? " Nabi Musa terperanjat. 
 "Dosa apakah yang lebih besar dari kekejian wanita  pezina dan pembunuh itu?"

Maka Nabi Musa dengan  penuh rasa ingin tahu bertanya kepada Jibril. 
"Betulkah ada dosa yang lebih besar dari pada
  perempuan yang nista itu?" 
"Ada!" jawab Jibril dengan tegas. "Dosa apakah itu?"
  tanya Musa kian penasaran. "Orang yang meninggalkan  sholat dengan sengaja dan tanpa menyesal. Orang itu  dosanya lebih besar dari pada seribu kali  berzina". 

Mendengar penjelasan ini, Nabi Musa kemudian  memanggil wanita tadi untuk menghadap kembali  kepadanya. Ia mengangkat tangan dengan khusuk untuk  memohonkan ampunan kepada Allah untuk perempuan  tersebut. 

Nabi Musa menyadari, orang yang meninggalkan sembahyang dengan sengaja dan tanpa penyesalan adalah sama saja seperti berpendapat bahwa sembahyang itu tidak wajib dan tidak perlu atas dirinya. Berarti ia seakan-akan menganggap remeh  perintah Tuhan, bahkan seolah-olah menganggap Tuhan  tidak punya hak untuk mengatur dan memerintah hamba-Nya. Sedang orang yang bertobat dan menyesali dosanya dengan sungguh-sungguh berarti masih  mempunyai iman didadanya dan yakin bahwa Allah itu  berada di jalan ketaatan kepada-Nya. Itulah sebabnya Tuhan pasti mau menerima kedatangannya.

Dikutip dari buku 30 kisah teladan - KH. 
 Abdurrahman Arroisy :
Dalam hadist Nabi SAW disebutkan : Orang yang  meninggalkan sholat lebih besar dosanya dibanding  dengan orang yang membakar 70 buah Al-Qur'an,  membunuh 70 nabi dan bersetubuh dengan ibunya di dalam Ka'bah. 

Dalam hadist yang lain disebutkan bahwa orang yang  meninggalkan sholat sehingga terlewat waktu,  kemudian ia mengqadanya, maka ia akan disiksa dalam  neraka selama satu huqub. Satu huqub adalah delapan  puluh tahun. Satu tahun terdiri dari 360 hari,  sedangkan satu hari di akherat perbandingannya  adalah seribu tahun di dunia.

Demikianlah kisah Nabi  Musa dan wanita pezina dan dua hadist Nabi,  mudah-mudahan menjadi pelajaran bagi kita dan timbul  niat untuk melaksanakan kewajiban sholat dengan  istiqomah.

(Sumber : file lama, dan diharapkan pemahaman dari tiap pembaca, mohon koreksi jika artikel ini ada kekurangan nya, thanks )

Tidak ada komentar: